Muncul Bisul pada bagian tubuh disebabkan oleh bakteri, biasanya Staphylococcus aureus, yang masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak. Infeksi ini menyebabkan area kulit menjadi merah, bengkak, dan terasa sakit, yang kemudian berkembang menjadi benjolan yang berisi nanah. Bisul dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, terutama pada area yang sering berkeringat atau teriritasi, seperti ketiak, leher, wajah, bokong, dan paha.
1. Penyebab Bisul
Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, dengan Staphylococcus aureus sebagai bakteri paling umum yang menjadi penyebabnya. Namun, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena bisul, antara lain:
- Kebersihan diri yang kurang baik.
- Luka kecil di kulit yang tidak segera diobati.
- Kontak fisik dengan penderita bisul.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Kondisi medis seperti diabetes, anemia, atau eksim.
- Keringat berlebih yang menyebabkan kulit lembab dan mudah terinfeksi.
2. Gejala Bisul
Tanda dan gejala umum dari bisul meliputi:
- Benjolan merah di kulit, yang awalnya kecil dan keras.
- Benjolan menjadi lebih besar dan lunak, sering kali berisi nanah.
- Rasa sakit yang meningkat saat bisul tumbuh.
- Kulit di sekitar bisul tampak merah, bengkak, dan panas saat disentuh.
Pada beberapa kasus, penderita bisa mengalami demam dan rasa tidak enak badan, terutama jika infeksi telah menyebar.
3. Jenis-Jenis Bisul
Beberapa jenis bisul yang umum meliputi:
- Furunkel: Bisul yang muncul di folikel rambut, sering kali pada leher, wajah, ketiak, dan bokong.
- Karbunkel: Infeksi bisul yang lebih parah, melibatkan beberapa folikel rambut sekaligus, biasanya lebih dalam dan menyebabkan pembengkakan besar yang disertai demam.
- Hidradenitis suppurativa: Suatu kondisi kronis di mana bisul sering muncul di area ketiak atau selangkangan karena infeksi kelenjar keringat.
- Kista pilonidal: Jenis bisul yang terjadi di sekitar tulang ekor dan sering kali disebabkan oleh iritasi akibat duduk dalam waktu lama.
4. Cara Mengatasi Bisul
Langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk mengatasi bisul:
- Kompres hangat: Menempatkan kain bersih yang direndam dalam air hangat di atas bisul selama 10-15 menit beberapa kali sehari dapat membantu mempercepat pengeluaran nanah dan mengurangi rasa sakit.
- Jaga kebersihan: Cuci area yang terkena dengan sabun antibakteri dan hindari menyentuh atau memencet bisul untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Obat antibiotik: Dalam kasus infeksi berat atau jika bisul tidak kunjung sembuh, dokter mungkin meresepkan antibiotik, baik dalam bentuk krim maupun obat oral.
- Pembedahan kecil: Jika bisul terlalu besar atau dalam, dokter mungkin perlu membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah agar bisul cepat sembuh.
6. Pencegahan Bisul
Beberapa tips untuk mencegah terjadinya bisul adalah:
- Jaga kebersihan diri dengan mandi secara teratur dan menggunakan sabun antibakteri.
- Ganti pakaian yang berkeringat dan jaga kulit tetap kering.
- Hindari berbagi barang-barang pribadi seperti handuk, pisau cukur, atau pakaian dengan orang lain.
- Obati luka kecil atau goresan dengan segera dan pastikan kebersihannya agar tidak terinfeksi.
| Baca juga: Istilah Darah Kotor Menurut Medis
7. Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak bisul dapat sembuh sendiri, ada beberapa kondisi di mana Anda harus segera menghubungi dokter:
- Jika bisul terus membesar atau sangat menyakitkan.
- Demam atau gejala infeksi lainnya muncul.
- Bisul tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari perawatan di rumah.
- Muncul bisul berulang kali atau terjadi di area yang sensitif seperti wajah atau tulang belakang.
Dengan menjaga kebersihan dan segera merawat luka kecil, risiko terkena bisul dapat dikurangi. Jika muncul tanda-tanda infeksi, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.