Dextromethorphan Kandungan Penting Untuk Meredakan Batuk

Dextromethorphan adalah obat yang digunakan untuk meredakan batuk, terutama batuk kering yang disebabkan oleh pilek, flu, atau iritasi ringan di tenggorokan dan paru-paru. Obat ini bekerja sebagai penekan batuk (antitusif) dengan memengaruhi pusat batuk di otak, sehingga mengurangi dorongan untuk batuk. Dextromethorphan adalah salah satu bahan aktif yang paling umum dalam obat batuk yang dijual bebas.

 

Cara Kerja Dextromethorphan

Dextromethorphan bekerja dengan menekan refleks batuk di otak tanpa mempengaruhi sistem pernapasan secara langsung. Ini berbeda dari ekspektoran, yang membantu mengencerkan lendir untuk memudahkan pengeluaran dahak. Karena kemampuannya dalam menekan batuk, dextromethorphan lebih efektif digunakan untuk batuk kering dan tidak produktif, yaitu batuk yang tidak menghasilkan lendir atau dahak.

 

Penggunaan Dextromethorphan

Dextromethorphan tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk sirup, kapsul, tablet, dan lozenges. Obat ini sering digunakan untuk mengobati batuk yang disebabkan oleh pilek, flu, atau infeksi pernapasan ringan. Berikut beberapa kondisi di mana dextromethorphan biasanya digunakan:

  • Batuk Kering: Digunakan untuk meredakan batuk kering yang sering muncul pada malam hari, yang dapat mengganggu tidur.
  • Batuk karena Flu atau Pilek: Obat ini membantu mengurangi frekuensi batuk yang disebabkan oleh flu atau pilek ringan.
  • Batuk karena Iritasi Tenggorokan: Dextromethorphan juga bisa digunakan untuk meredakan batuk akibat iritasi tenggorokan yang tidak disertai produksi dahak.

 

Dosis dan Penggunaan yang Dianjurkan

Dosis dextromethorphan bervariasi tergantung pada bentuk obat dan usia pengguna. Untuk orang dewasa, dosis yang biasa diberikan adalah sekitar 10-20 mg setiap 4 jam, atau 30 mg setiap 6-8 jam, dengan dosis maksimum 120 mg per hari. Dosis untuk anak-anak harus mengikuti anjuran dokter atau sesuai dengan label produk. Penting untuk tidak melebihi dosis yang dianjurkan karena penggunaan berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Dextromethorphan umumnya aman digunakan sesuai petunjuk, tetapi seperti semua obat, ada kemungkinan efek samping, terutama jika digunakan dalam dosis tinggi. Beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain:

  • Pusing: Pengguna mungkin mengalami pusing ringan setelah mengonsumsi dextromethorphan, terutama jika digunakan dalam dosis yang lebih tinggi.
  • Mual atau Muntah: Beberapa orang mungkin mengalami mual atau muntah setelah meminum obat yang mengandung dextromethorphan.
  • Mengantuk: Dextromethorphan dapat menyebabkan kantuk, meskipun biasanya dalam tingkat yang lebih ringan dibandingkan obat-obatan penekan batuk lain yang mengandung kodein.
  • Alergi: Dalam kasus yang jarang, dextromethorphan dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas. Segera cari bantuan medis jika muncul tanda-tanda alergi.
  • Efek Halusinogen: Dalam dosis yang sangat tinggi, dextromethorphan dapat menyebabkan efek halusinogen atau disosiatif, yang dikenal sebagai “robotripping”. Ini dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, atau perasaan euforia yang berlebihan.

 

Tanda-tanda Overdosis Dextromethorphan

Overdosis dextromethorphan dapat menyebabkan gejala yang serius, seperti:

  • Halusinasi
  • Peningkatan denyut jantung
  • Pusing berat
  • Kehilangan koordinasi
  • Kesulitan bernapas

Jika ada tanda-tanda overdosis, segera hubungi layanan medis darurat. Overdosis dextromethorphan dapat berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan cepat.

 

Keamanan dan Peringatan

Anak-anak: Dextromethorphan umumnya tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 4 tahun tanpa resep dokter, karena risiko efek samping yang lebih tinggi pada anak kecil.

Penggunaan Bersamaan dengan Obat Lain: Sebaiknya hindari penggunaan dextromethorphan bersamaan dengan obat antidepresan atau obat penghambat MAO (Monoamine oxidase inhibitors), karena bisa menyebabkan interaksi obat yang berbahaya.

Kehamilan dan Menyusui: Wanita hamil atau menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat yang mengandung dextromethorphan, meskipun risiko terhadap janin atau bayi belum sepenuhnya jelas.

Penyalahgunaan: Ada risiko penyalahgunaan dextromethorphan, terutama di kalangan remaja yang mungkin menggunakan obat ini dalam dosis tinggi untuk mendapatkan efek halusinogen. Penyalahgunaan obat ini bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pada otak serta organ lain jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar.

 

 

| Baca juga: Kandungan Pada Obat Batuk

 

Dextromethorphan adalah obat yang efektif untuk meredakan batuk kering dan mengurangi gangguan tidur akibat batuk. Meskipun aman jika digunakan sesuai petunjuk, penggunaannya harus diwaspadai terutama dalam dosis tinggi, karena dapat menyebabkan efek samping serius hingga overdosis. Pastikan selalu mengikuti dosis yang dianjurkan dan berkonsultasilah dengan dokter jika batuk tidak kunjung reda dalam beberapa hari atau disertai gejala lain seperti demam tinggi.